Haummm menurut gue ini topik yang agak sensitif dan punya banyak alasan buat ngebela diri kalo ditanya lebih pilih mana apalagi bagi kalian wahai para traveller yang sudah berumur diatas 20 tahun (pfft..). Emang sih, baik Solo atau Partner traveller punya yey dan nay nya masing-masing. Tapi btw kalian masuk tipe yang mana?
Sumber: onedaykorea.com |
Solo traveller ini contoh para pelancong yang punya jiwa mandiri, berdikari, dan BIASANYA independen (re: jomblo). Biasanya para pecinta solo traveller, mereka punya pola pikir dan seni menikmati perjalanan yang mana hanya diri mereka saja yang tau jawabannya. Para solo traveller ini gak terlalu suka dengan banyak pola pikir atau mulut yang berbicara, mereka lebih suka let it go let it flow aja kemana aja sesuka kaki dan hati mereka melangkah. Menurut gue, solo traveller ini juga bisa lebih praktis masalah waktu, budget, dll selain itu mereka bisa melakukan apapun saat travelling kalau emang ada niat (secara gak ada yang ngomporin ini itu kaya partner traveller). Saran gue bagi kalian yang memutuskan untuk melakukan solo traveller ini apalagi buat kaum cewek, cobalah untuk belajar beberapa gerakan beladiri untuk keamanan dan kenyamanan kita dari tangan atau setan-setan yang terkutuk yang mengganggu kalian saat travelling nanti.
PARTNER Traveller
We're in Singapore |
Kalau partner traveller ini biasanya ditujukan bagi kalian para traveller yang takut akan kesendirian, kesepian, dan kedinginan. Hahaha tapi harus diketahui juga ya yang namanya partner traveller gak harus sama pacar aja boleh sama keluarga, gebetan, bahkan selingkuhan juga boleh ya senyamannya kalian ( ini bagian yang PALING PENTING kalau kalian pengen cari partner traveller). Kalo gue sih lebih pilih sama pacar hehe secara hati sama otak sudah menyatu. Travelling bareng partner kalian mengharuskan kerjasama tim dan penurunan sifat egois masing-masing individu karena namanya juga partner kan ada banyak pola pikir dan mulut yang berbicara jadi kalau partner kalian gak bisa diajak kerjasama mending bhaaaay aja deh. Asiknya lagi kalau partner traveller itu pas travelling kita bisa LEBIH AMAN, saling diskusi, cerita, seru-seruan, asik-asikan jadi ya kita gak akan jadi sapi ompong atau galau mendadak.
Oke, kayaknya udah cukup nih sedikit ulasan tentang solo atau parter traveller. Jadi apapun pilihan kalian dalam melakukan perjalanan nanti, satu hal paling penting adalah jangan sampe pilihan kalian menghilangkan esensi dari travelling yang sebenernya yang mana menurut gue esensi travelling itu belajar sambil bermain. See you!
Travel, Love, and Be Happy!
I'm second writer here as Irham's Partner please follow my social media : Instagram @lylishermi, Twitter @lylishermi & like Facebook Lylis.
Travel, Love, and Be Happy!
I'm second writer here as Irham's Partner please follow my social media : Instagram @lylishermi, Twitter @lylishermi & like Facebook Lylis.
Posting Komentar